Maryam binti Imran - Bunda Sang Nabi, terpujilah namanya di dunia dan
akhirat, merupakan salah seorang wanita terbaik yang pernah diciptakan
oleh Allah SWT. Dia adalah keturunan keluarga Imran, salah satu keluarga
terbaik yang pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia.
Penghargaan
tertinggi yang diberikan oleh Allah adalah ketika nama Maryam
diabadikan dalam salah satu surat Alquran. Kisahnya pun banyak kita
temui dalam ayat-ayat Alquran. Bahkan, Rasulullah SAW pernah menyebutkan
Maryam dalam golongan Muslimah terbaik yang masuk surga.
Maryam
sejak kecil memiliki kedekatan kepada Allah SWT. Membiasakan dirinya
dengan banyak beribadah. Munajat dan doa tidak pernah ia lupakan.
Ketakwaannya juga begitu sempurna. Dia pun biasa puasa sehari dan
berbuka dua hari. Tak heran mukjizat diberikan berupa makanan yang
berasal langsung dari sisi Allah.
Hal tersebut dikisahkan dalam
Alquran: ''Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia
dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata, 'Wahai Maryam, dari mana kau
memperoleh (makanan) ini?'
Maryam menjawab, 'Makanan itu dari
sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab'.'' (QS. Ali 'Imran: 37).
Kelebihan lain Maryam adalah sifat-sifat keibuannya yang dapat diteladani.
Ketika
dia mengetahui hamil tanpa seorang laki-laki, ia mengasingkan diri. Hal
ini dilakukannya demi keselamatan bayinya. Ia pun seorang beriman yang
malu, karena hamil padahal dia belum menikah. Dia masih memiliki
perasaan yang peka. Katanya, ''Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum
ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.'' (QS.
Maryam: 23).
Seorang wanita hamil sendirian dinilai tidak akan
mampu menggoyangkan pohon kurma hingga menjatuhkan buahnya. Akan tetapi,
Maryam melakukannya sebagai tugas seorang ibu. Allah pun berkenan pada
usahanya sehingga dia dan calon bayinya dapat menikmati buah kurma
tersebut. Sebagaimana kita ketahui bersama, dari rahimnya lahirlah Nabi
Isa yang mulia.
Ali bin Husein, cicit Nabi Muhammad SAW, pernah
menuturkan, ''Hak ibumu adalah bahwa kamu mengetahui dia mengandungmu
saat tidak ada orang yang mau mengandung. Siapa pun, dia memberikan
kepadamu sesuatu yang tidak akan diberikan orang lain, yaitu buah dari
hatinya. Dan dia melindungimu dengan segala dayanya. Dia tidak peduli
dirinya kelaparan selama kamu bisa makan.
Tidak peduli dirinya
kehausan selama kamu bisa minum. Tidak peduli dirinya telanjang selama
kamu masih berpakaian, tidak peduli dirinya terbakar terik matahari
selama kamu bisa berlindung. Dia berjaga tanpa tidur demi dirimu, dia
melindungi dari panas dan dingin agar kamu menjadi miliknya.''
Masih
bersediakah ibu-ibu zaman sekarang menjaga kemuliaannya sehingga kelak
terlahir generasi-generasi mulia, seperti lahirnya Nabi Isa AS dari
rahim Maryam?
(Dikutip dari Hikmah Republika, "Kemuliaan Seorang Ibu", Oleh : Ihsanul Muttaqien)
About Me

- Dedem24
- I don't know what tomorrow Holds, but I know who tomorrow Holds. Keep spirit and smile :)
Blog Archive
-
►
2019
(12)
- ► Oktober 2019 (1)
- ► September 2019 (5)
-
►
2018
(4)
- ► November 2018 (1)
- ► Oktober 2018 (3)
-
►
2017
(4)
- ► September 2017 (1)
- ► April 2017 (3)
-
►
2016
(7)
- ► Maret 2016 (4)
- ► Februari 2016 (1)
- ► Januari 2016 (2)
-
►
2015
(15)
- ► Oktober 2015 (4)
- ► April 2015 (4)
- ► Maret 2015 (1)
- ► Januari 2015 (6)
-
▼
2012
(13)
- ▼ November 2012 (12)
- ► September 2012 (1)
Logo

Follow Us @soratemplates
Followers
:)

0 komentar:
Posting Komentar